Teropongpolitik.com- Isu penundaan pemilihan umum (Pemilu) 2024 kembali meresahkan rakyat Indonesia, pasalnya hal demikian sangat bertentangan dengan semangat reformasi pada tahun 1998 lalu.
Seperti diketahui, Ketua DPD AA Lanyalla Mahmud Mattalitti dan Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) dalam waktu berdekatan kembali mewacanakan penundaan pemilu yang akan digelar pada 14 Februari tahun 2024.
Menurut pengamat politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menilai munculnya wacana itu layak dicermati karena dimunculkan pimpinan lembaga tinggi negara.
Baca Juga: Moment AHY Bakar Semangat Kader: Dengan Kerja Keras, Demokrat Kembali Berjaya
Dalam Analisa Jamiluddin, Bamsoet dan LaNyalla tentu tidak asal mengeluarkan pernyataan mengenai penundaan pemilu, sehingga perlu untuk sama-sama kita cermati.
"Tentu ada motif politik khusus yang mendasarinya. Karena itu, Lanyalla dan Bamsoet memunculkan wacana itu tentu tidak kebetulan. Muatan politiknya kiranya sangat kental," ungkap Jamiluddin, pada Senin (12/12/2022).
Bagi mantan Dekan FIkom IISIP Jakarta ini, wacana yang dimunculkan patut dicurigai. Pandangan sampean, setidaknya ada pihak-pihak di belakang yang jadi beking yang mempunyai skenario besar yang memang menginginkan penundaan pemilu.
Baca Juga: TikTok 18 Plus Mod Apk versi 1.3.4 Hadir dengan Bahaya bagi Pengguna?
"Untuk itu, besar kemungkinan mereka juga akan melobi Ketua DPR terkait hal itu. Kalau berhasil, maka muluslah skenario besar itu dapat diwujudkan," paparnya lagi.
Artikel Terkait
Hadiri HUT Motovillage, Bamsoet Dorong Pertumbuhan Industri Otomotif
Demokrat Unggul, Akseptabilitas AHY Bisa Menangkan Pilpres
TERBARU, TikTok 18 Plus Mod Apk versi 1.3.4 Telah Hadir, Apakah Berbahaya?
Bahaya dan Keunggulan TikTok 18 Plus Mod Apk versi 1.3.4, Simak Di Sini
AHY: “Lebih Baik Donor Darah, Daripada Naik Darah”