Teropongpolitik.com - Dukungan Relawan Koalisi Aktivis dan Milenial Indonesia untuk Ganjar Pranowo (Kami-Ganjar) kepada Presiden Joko Widodo agar menduduki kursi Ketua Umum PDIP pada tahun 2024 menarik perhatian warga Twitter. Perbincangan hangat dikalangan netizen itu berlanjut dalam tagar #TrahSoekarnoTamat.
Sebelumnya, Koordinator Nasional Kami-Ganjar Joko Priyoski mengatakan PDIP bukanlah partai kerajaan sehingga Jokowi layak menempati posisi sebagai ketua umum partai tersebut.
"Untuk PDI Perjuangan, kita tahu bahwa fatsun partai itu adalah demokrasi, bukan partai kerajaan, maka kami berharap Pak Jokowi mau dan bisa terpilih kelak menjadi Ketua Umum di Kongres PDIP Tahun 2024," kata Joko melalui keterangan tertulis, Rabu 26 Oktober 2022.
Baca Juga: Bamsoet Dukung Konser Slank Beautiful Smile Indonesia Tour
Diakui Joko, posisi Ketua Umum PDIP untuk Jokowi akan memudahkan transisi kepemimpinan PDIP ke Ganjar di masa mendatang. Pada saat yang sama, Kami-Ganjar tengah bertugas menggalang dukungan Ganjar Pranowo menjadi calon presiden.
Meski demikian, Ganjar belum mendapat restu dari PDIP. Ia justru mendapat sanksi karena sempat menyatakan kesiapan maju sebagai calon presiden.
Terpantau percakapan dalam tagar #TrahSoekarnoTamat tersebut terkait respon netizen atas pernyataan relawan Kami-Ganjar tadi. Dikutip dari Twitter, salah seorang netizen menilai relawan Kami-Ganjar tak tahudiri. ” Nggak tau diri ..kalo nggak ada PDIP Jok**i masih jadi tukang kayu ..”, cuit PutraUjungpan**
Baca Juga: Lirik Lagu Gerimis Melanda Hati – Erie Suzan
“Dah ga respect sama Ganjaris , kalau mau bikin partai sendiri jangan asal srobot bagaimanapun Ibu Mega Masih lebih pantas memimpin partai PDIP titik.”, tulis mobilsewajog**
Disisi lain, kritik 'partai kerajaan' ditujukan kepada partai berlambang banteng itu. Demokrasi yang sejatinya dianut negara ini, tampaknya tak sejalan dengan system dalam partai.
“Impossible. PDI-P itu akan selalu dipimpin keturunan Bung Karno. Jabatan tertinggi untuk seorang outsider paling menjadi Sekjen Partai ????. Partai2 yang mengaku demokratis tetapi tidak menjalankan demokrasi saat pemilihan ketua umum emang terdengar aneh ????????????”, tulis rsitanggang21**
Baca Juga: Cuaca Berawan Hari Ini, Semoga Hujan Tak Mengguyur Kawan
Ada pula netizen yang menyoroti dan membandingkan gaya kepemimpinan keturunan Soekarno dengan Jokowi. Ia menilai gaya memimpin Megawati terbilang sangat kolot dan tak produktif.
“Iya setuju. Eranya turunan Sukarno uda lewat karena ga produktif lagi. Periode Megawati jadi presiden jauh lebih singkat dari Jokowi tapi gayanya kayak uda mimpin dari era Majapahit.”, cuit IdThalam**
Artikel Terkait
Waspada!, Berikut Daftar 19 Produk Unilever Yang Ditarik Dari Pasaran
Bersama Perwakilan Parlemen, Bamsoet Usulkan Nama Forum MPR Dunia
Andi Arief: Kita Hormati Langkah PKS Dorong Aher Cawapres Anies
Akibat Dukung Ganjar, FX Rudy Siap Penuhi Panggilan DPP PDIP
Link Download TikTok 18 Plus Mod Apk, Dapat Tontonan Gratis Barbar