TEROPONGPOLITIK.COM – Video Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat menyalami Presiden Joko Widodo (Jokowi) di HUT Partai Golkar ke-58, viral di media sosial. Sejumlah pihak yang diduga sebagai lawan politik Anies Baswedan kemudian menafsirkan, keengganan Presiden Jokowi yang enggan menerima salam peluk dari Surya Paloh ditafsirkan sebagai bentuk keengganan Jokowi terhadap manuver Surya Paloh.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP NasDem Willy Aditya menganggap narasi 'Jokowi ogah dipeluk Paloh' adalah berlebihan alias lebay.
"Janganlah publik ini dibodohi dengan narasi-narasi lebay semacam dari (akun medsos) Kurawa itu," kata Willy, Sabtu (22/10/2022).
Menurutnya, politik harus rasional, jangan dibuat emosional, karena jadinya seperti yang sudah-sudah. Segala irasionalitas dijadikan senjata demi sebuah kemenangan meraih kekuasaan.
Baca Juga: China Sangat Mengecewakan, Harga Minyak Anjlok Bebas, Ini Sebabnya
Willy yang mantan Ketua Dema UGM tahun 1999 itu melanjutkan, narasi 'Jokowi ogah dipeluk Paloh' merupakan kesimpulan yang terlalu gegabah karena hanya mengandalkan potongan video berdurasi 7 detik tersebut.
"Menurut saya, terlalu gegabah menyimpulkan hal demikian hanya dari sebuah adegan yang hanya sekian detik. Dan tafsirnya tentu bisa macam-macam. Tapi, sejatinya seperti apa, ya hanya Pak Surya dan Pak Jokowi yang lebih tahu," ungkap mantan Ketua Front Mahasiswa Nasional (FMN) itu.
Akan tetapi, atas tanggapan berlebihan tersebut, Willy Aditya dia tak mempermasalahkan berbagai tafsiran publik yang mungkin muncul.
"Tapi namanya tafsir, ya monggo-monggo saja. Namanya sebuah narasi, ia akan selalu diselaraskan dengan subjektivitas, keberpihakan, dan kepentingan si pembuat narasi," tambah Willy yang pendiri Ormas Nasional Demokrat (2011).
Baca Juga: Jepang Intervensi, Sayang Dolar Masih Kuat Di Asia, Cek di Sini
Willy menyebut akun yang menyebarkan potongan video itu memang tak menyukai partainya. Karena itu, dia tak heran akun tersebut memasukkan narasi negatif dalam potongan video tersebut.
"Akun Kurawa kan pada dasarnya memang tidak suka dengan NasDem, terlebih setelah mendeklarasikan Mas Anies sebagai capres. Maka narasinya ya pasti negatif. Dibuatlah seolah Pak Jokowi sudah tidak suka lagi dengan Pak Surya sebagai representasi NasDem. Narasinya pasti menyerang NasDem dan Anies. Itu niscaya adanya," tutup Ketua DPP Partai NasDem itu.
Artikel Terkait
Balitbang Demokrat DKI: Koalisi Demokrat, PKS Dan Nasdem Relatif Stabil Sampai Daftar Pilpres!
NasDem Blunder Jika Pasangkan Anies Baswedan dan Luhut Binsar Pandjaitan
Anies-AHY Dinilai Pasangan Paling Diharapkan Masyarakat
Bamsoet Puji Kesiapan Polri dan BIN Amankan Konferensi Internasional Pembentukan Forum MPR Dunia
Link Download TikTok 18 Plus Mod Apk, Bikin Kecanduan untuk Nonton?