Teropongpolitik.com - Mantan vokalis band Nidji Giring yang saat ini menjadi ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha menjadi bahan olok-olokan.
Olok - olokan terhadap giring terjadi di media sosial setelah pidatonya dalam acara puncak Hari Ulang Tahun PSI ke-7 ramai diperbincangkan.
Mengenai hal ini, Juru Bicara PSI, Ariyo Bimmo mengaku tidak ambil pusing dengan sejumlah olok-olokan tersebut. Menurutnya, hal itu merupakan risiko menjadi politikus.
Baca Juga: Mungkinkah? Timnas Indonesia Menang
"Masalah jadi olok-olok, dihina, direndahkan, ya itu risiko politisi. Dibandingkan perjuangan politik founding fathers NKRI, apa yang kami alami ini tidak ada apa-apanya," kata Ariyo pada salah satu media, Senin 27 Desember 2021.
Ariyo menegaskan bahwa PSI tidak mau terjebak dengan olok-olok di media sosial. Menurut dia, olok-olok itu bukan suatu hal serius dan gagasan.
Ia juga menegaskan bahwa pidato Giring bukan spontanitas di atas panggung. Sejak awal, PSI sudah mempersiapkan pidato tersebut.
Baca Juga: Lirik Lagu Tulus 'Ruang Sendiri'
"Pidato Giring tentu sudah dipersiapkan dan merupakan sikap partai," ucapnya.
Dalam pidato HUT PSI ke-7 kemarin, Giring sempat menyinggung bahwa masa depan Indonesia suram apabila Presiden yang terpilih ke depan adalah sosok pembohong.
Bahkan menurutnya yang pernah dipecat Jokowi dalam pemerintahan. Eks vokalis Nidji itu memang tak menyebut nama dari sosok tersebut.
Baca Juga: Lirik Lagu Tulus 'Adu Rayu'
Namun, sejumlah pihak berspekulasi bahwa sosok yang Giring maksud adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Pasalnya, selama ini, di DPRD DKI Jakarta, Fraksi PSI kerap berseberangan dengan Anies.