Teropongpolitik.com - Influencer muda, Sherly Annavita, menanggapi permasalahan terkait ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (PT) yang kembali menjadi polemik.
Sherly Annavita mengatakan terlepas dari semua pro dan kontra mengenai presidential thresholds, dari semua dinamika yang terjadi ada empat poin yang dapat disampaikan.
Poin pertama disampaikan Sherly Annavita adalah tentang sistem demokrasi yang ada di Indonesia.
Baca Juga: Rocky Gerung Bongkar Kelakuan Pemerintah Saat BUMN Rugi
"Sulit rasanya kita menyebut bahwa kita hidup di negara demokrasi kalau melihat peluang atau opprtunity, kesematan untuk memunculkan pemimpin-pemimpin alternatif itu semakin kecil," katanya.
"Atau mengajukan bahkan barangkali dalam hal ini publik untuk memilih calon-calon yang dipilih atau dipercaya pun kesempatannya semakin sedikit," sambungnya dalam 'Perempuan Bicara'.
Dia menyebut hal akhirnya membuat masyarakat sulit untuk bangga telah hidup di negara demokrasi.
Baca Juga: BUMN Rugi, Rocky Gerung Minta Pemerintah Tanggung Jawab
Poin kedua yaitu, presidential threshold ini baik langsung atau tidak langsung hanya membuat calon-calon yang bisa maju adalah mereka yang disetujui oleh pemodal.
Artikel Terkait
Prof Henry Subiakto Umumkan Mundur, Fadli Zon: Kuliah Lagi!
Penajam Paser Utara Dilanda Banjir, Berikut Data Warga Terdampak
Sarankan Agar Kapolri Periksa Sahli Menkominfo, Henry Subiakto Mundur!
BUMN Rugi, Rocky Gerung Minta Pemerintah Tanggung Jawab
Rocky Gerung Bongkar Kelakuan Pemerintah Saat BUMN Rugi