Teropongpolitik.com - Penjualan Bandara Kualanamu masih menjadi perbincangan hangat di kalangan pengamat politik.
Bandara Kualanamu kini tak lagi sepenuhnya menjadi milik Indonesia setelah sebanyak 49 persen sahamnya dimiliki India.
PT Angkasa Pura II menjual hak pengelolaan Bandara Kualanamu ke GMR Airports Consortium yang merupakan perusahaan patungan India dan Prancis.
Baca Juga: BUMN Rugi, Rocky Gerung Minta Pemerintah Tanggung Jawab
Berita tersebut kemudian menjadi kontroversi di masyarakat mengingat aset milik negara dikelola oleh pihak asing.
Dilansir dari Pikiran-Rakyat.com melalui YouTube Refly Harun, dengan dijualnya Bandara Kualanamu ke negara lain membuka perlakukan khas Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada BUMN saat mengalami kerugian.
"Ini ciri khas Presiden Jokowi dan menterinya di BUMN yang menganggap bahwa kalau ada penugasan oke, kalau rugi ya dijual saja," kata pengamat politik, Rocky Gerung.
Baca Juga: Sarankan Agar Kapolri Periksa Sahli Menkominfo, Henry Subiakto Mundur!
Rocky Gerung menilai dengan penjualan tersebut para pejabat negara terkait tidak mengerti fungsi primer dari keadilan sosial.
"Konstitusi kita membagi ada bagian yang akumulasi namanya korporasi, ada bagian yang mendistribusi kekayaan itu, namanya negara melalui BUMN, dan ada yang harus diproteksi dalam kadaan apa pun yaitu koperasi," ujar Rocky Gerung.
Namun, ketiga hal yang diucapkan Rocky Gerung terdapat dalam konstitusi, saat ini tidak ia temukan dalam fungsi yang seharusnya.
Baca Juga: Prof Henry Subiakto Umumkan Mundur, Fadli Zon: Kuliah Lagi!
"Nah, yang terjadi sekarang korporasi baru hidup kalau dapat proyek dari BUMN. Koperasi juga beroperasi setelah dianggap diasuh oleh BUMN," ucap Rocky Gerung.
Artikel Terkait
Henry Subiakto Umumkan Mundur Dari Staf Ahli Menkominfo
Prof Henry Subiakto Umumkan Mundur, Fadli Zon: Kuliah Lagi!
Penajam Paser Utara Dilanda Banjir, Berikut Data Warga Terdampak
Sarankan Agar Kapolri Periksa Sahli Menkominfo, Henry Subiakto Mundur!
BUMN Rugi, Rocky Gerung Minta Pemerintah Tanggung Jawab