Netizen lantas mempertanyakan sikap Puan yang telah membungkam legislator, yang keterwakilannya dipilih langsung oleh rakyat di daerah pemilihannya.
"Gimana mo jadi capres?" adalah pertanyaan yang valid. Peristiwa ini sendiri sudah cukup sebagai bukti," cuit akun Twitter @malakmalakmal.
"Ha?? "Puan juga dipilih karena kebesaran nama kakeknya, Sukarno". Udah macam monarki aja republik ini. Isu trah dalam pencalonan pejabat publik di zaman sekarang bukan menjadi santapan enak masyarakat, tapi jadi santapan yang menjijikkan dan basi," kata akun Twitter @frqazzam.
"Kalau Puan Nyapres, Jangan di Pilih ya , cuma sekedar Instrupsi aja di Abaikan. Bagemana dgn Rakyat nanti. Hmmm," papar akun @PipinR000.
"Berarti kalo suara rakyat juga bakal digitukan ya mbak? Kalo suara untuk memujinya diterima, kalo suara kritik, protes & suara curhatan rakyat ditolak?," kata akun Twitter @GttBayu
"Jadi ingat omongan Gus Dur, DPR nih ya, tapi nggak tahu DPR mana, persis kaya taman kanak-kanak," tutur @AfriadiSulfi.
"Type diktator nih. Semoga mbak puan memiliki tim komunikasi yg bisa memberi masukan yg baik," cuit dian1559.
Menjaga kesakralan
Pasca kejadian tersebut, Anggota Komisi I DPR RI Utut Adianto menyesalkan ada salah satu anggota DPR yang memaksa interupsi saat Sidang Paripurna pengesahan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI.
Menurut Utut, seharusnya anggota tersebut memahami bahwa Sidang Paripurna tadi merupakan agenda tunggal mengenai pengesahan Andika sebagai Panglima TNI.
"Yang mimpin sidang itu berhak, interupsi diterima atau tidak. Tadi kan di awal udah dibilang, agendanya tunggal, yaitu masalah laporan Komisi I mengenai Panglima TNI, kan sudah. Kan interupsi bisa ditempat lain, supaya kesakralannya bisa terjaga," kata Utut di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Senin, 8 November 2021.
Artikel Terkait
Legislator PDIP Nilai Ada Upaya Hilangkan Kompetisi Nasional di Skala Lokal
YouTuber Hersubeno Arief Isukan Megawati Soekarnoputri Koma, Anak Buahnya di PDIP Laporkan Polisi
Pengamat Ini Apresiasi Jokowi dan PDIP, Jika...
PDIP Tak Asal Pilih Presiden 2024, Isyarat Tak Usung Ganjar Pranowo?
PDIP Serang SBY, Fahri Hamzah Membela