TEROPONG POLITIK - Masyarakat China 'panic buying' berbagai bahan makanan, setelah adanya imbauan dari Pemerintah.
Biskuit dan daging luncheon pun menjadi barang yang paling banyak dicari secara daring oleh masyarakat China.
Hal itu terjadi, setelah Pemerintah mendesak setiap rumah tangga untuk mengumpulkan persediaan makanan dan kebutuhan sehari-hari pada minggu ini.
Baca Juga: Jennifer Jill Siap Rawat Anak Mendiang Vanessa Angel
Pesanan untuk biskuit dan ransum militer pun langsung membumbung tinggi di platform e-commerce China, yang mengakibatkan sejumlah vendor kehabisan stok.
Di situs yang dipegang oleh Alibaba Group Holding Ltd, Taobao, terlihat sejumlah produk seperti beras, kecap, saus cabai, dan mi menempati pencarian tertinggi.
Sedangkan di situs JD, kata kunci 'Daftar persediaan rumah tangga' menempati peringkat pertama di daftar pencarian.
Baca Juga: Bocah SMA di Sumut Tantang Kapolsek Ternyata Anak Polisi
Dikutip dari The Straits Times, panic buying di negeri tirai bambu terjadi setelah adanya imbauan dari Kementerian Perdagangan.
Kemendag China meminta otoritas setempat untuk memastikan persediaan makanan yang memadai dan mendorong orang-orang mengisi kebutuhan sehari-hari untuk musim dingin atau keadaan darurat.
Hal itu pun memicu berbagai spekulasi di media sosial bahwa gerakan tersebut berhubungan dengan adanya ledakan Covid-19, ledakan cuaca dingin, atau meningkatnya ketegangan dengan Taiwan.
Baca Juga: Vanessa Angel Meninggal Karena Kecelakaan, Berikut Kronologis dan Detailnya
Menanggapi permasalahan tersebut, seorang pejabat Kementerian menegaskan bahwa persediaan sehari-hari masyarakat China telah cukup dan sepenuhnya dijamin Pemerintah.
Pemerintah China juga mengeluarkan laporan yang mengatakan bahwa pemberitahuan tersebut dimaksudkan untuk memastikan orang-orang siap untuk potensi karantina selama ledakan Covid-19 saat ini.