PDIP Serang SBY, Fahri Hamzah Membela

- Sabtu, 30 Oktober 2021 | 23:34 WIB
Fahri Hamzah (instagram/@fahrihamzah)
Fahri Hamzah (instagram/@fahrihamzah)

TEROPONG POLITIK - Politikus Partai Gelora, Fahri Hamzah, tampaknya merasa heran dengan sejumlah pemberitaan tentang kritik terhadap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang muncul di timeline media sosialnya.

Fahri Hamzah pun menyinggung soal SBY yang kini sudah pensiun dari panggung politik Indonesia.

Bahkan, kata Fahri Hamzah, SBY pensiun secara baik-baik sama seperti yang dia lakukan, dan belum tentu setiap orang bisa berakhir baik-baik.

Baca Juga: Tuai Kritik Beasiswa Perbandingan Jokowi-SBY, Hasto Buka Suara

Dengan nada bercanda, Fahri Hamzah mengatakan bukan menyama-nyamakan diri dengan SBY, tetapi dia berharap agar setiap orang menghormati para pensiunan seperti mereka.

"Kok aku lihat di TL banyak yang serang pak SBY ya? Kan dia dah pensiun baik2 kayak aku. Kalian belum tentu bisa berakhir baik2 loh," kata Fahri Hamzah, sebagaimana dikutip dari akun Twitter @FahriHamzah pada Sabtu, 30 Oktober 2021.

"Bukan nyama2in diri ya. Tapi hormatilah para pensiunan seperti kami," sambungnya.

Baca Juga: Para Politisi Diminta Hindari 'Money Politics', Ini Alasannya

Sebelumnya, nama SBY kembali ramai dibicarakan. Bukan karena dia kini lebih sering melukis, akan tetapi terkait pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Sekjen PDIP) Hasto Kristiyanto.

Hasto menyebut kalau masa pemerintahan SBY kebanyakan rapat tanpa ada keputusan yang diambil.

Hasto menilai pemerintahan Jokowi memiliki kelebihan dibanding pemimpin lain. Dia menyebut Jokowi sosok presiden yang turun langsung ke bawah.

Baca Juga: Sambut Parpol Baru, Ini Keinginan Partai Demokat

"Pak Jokowi punya kelebihan dibanding pemimpin yang lain. Beliau adalah sosok yang turun ke bawah, yang terus memberikan direction, mengadakan ratas (rapat kabinet terbatas) dan kemudian diambil keputusan di rapat kabinet terbatas," kata dia dalam keterangan resmi, Kamis, 21 Oktober 2021.

"Berbeda dengan pemerintahan 10 tahun sebelumnya, terlalu banyak rapat tidak mengambil keputusan," sambungnya.

Halaman:

Editor: Firdaus Iwan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bukan Khofifah, AHY dan Puan Jauh Lebih Unggul

Senin, 27 Februari 2023 | 13:00 WIB

DPP KNPI Tolak Skema Power Wheeling

Rabu, 22 Februari 2023 | 14:43 WIB

Pemred Promedia Launching JPP, Menteri dan Wamen Hadir

Senin, 13 Februari 2023 | 19:01 WIB

Era Jokowi Bisa Jadi Lebih Berbahaya Dari Era Soeharto

Senin, 12 Desember 2022 | 15:54 WIB
X