Kamhar Lakumani: Hasto Gagal Move On dan Post Truth

- Senin, 25 Oktober 2021 | 23:34 WIB
Pengurus DPP PD AHY, Kamhar Lakumani (dok, JPPN.com)
Pengurus DPP PD AHY, Kamhar Lakumani (dok, JPPN.com)

Teropongpolitik.com, Jakarta - Pernyataan Sekreatis Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto yang menilai kecurangan masif terjadi pada Pemilu 2009, ditanggapi serius oleh Partai Demokrat.

Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani menilai, Hasto masih belum move on.

Kamhar menilai, Hasto juga tengah mengalihkan topik dari polemik tentang pengambilan keputusan Presiden Jokowi dan presiden pendahulunya ke persoalan Pemilu 2009.

Kenapa Hasto dinilai gagal move on? Menurut Kamhar, Hasto Kristiyanto dinilai sebagai pribadi yang gagal move on karena masih tidak menerima kekalahan Megawati Soekarnoputri yang saat itu bertarung dalam kontestasi pemilihan presiden dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Pilpres 2009.

Dan prbadi gagal move on Hasto dinilainya sejak Pilpres 2004, di mana Megawati juga kalah dari SBY.

Baca Juga: Usai Bikin Geger Kemenag Hadiah Bagi NU, Yaqut Akhirnya Buka Suara

Dalam periode demokrasi Indonesia pasca reformasi, Megawati Soekarnoputri dua kali kalah dari SBY.

Pada kontestasi Piplres 2004, SBY berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK), sementara Megawati Soekarnoputri berpasangan dengan Hasyim Muzadi.

Sedangkan pada kontestasi Pilpres 2009, SBY berpasangan dengan Boediono, sementara Megawati berpasangan dengan Prabowo Subianto.

Pada Pilpres 2009, SBY-Boediono berhasil tampil sebagai pemenang. Sementara jagoan PDIP, Megawati-Prabowo kalah telak.

“Hasto gagal move on untuk menerima kenyataan paslon yang diusung partainya kalah telak saat Pilpres dalam satu putaran,” ujar Kamhar kepada wartawan, Minggu, 24 Oktober 2021.

Baca Juga: Puluhan Mahasiswa Berbondong-bondong Daftar Kajian Perbandingan SBY dan Jokowi

Pilpres 2009 dinilai tak ada pendekatan kekuasaan

Kamhar mengingatkan bahwa pada kontestasi Pilpres 2009 lalu ada dua incumbent yang berlaga. Selain SBY, ada juga Jusuf Kalla yang maju berpasangan dengan Wiranto.

Halaman:

Editor: Dani Priatno PIN

Tags

Artikel Terkait

Terkini

FITRA Minta Kinerja KPK Ditingkatkan

Selasa, 2 Mei 2023 | 15:16 WIB
X