Teropongpolitik.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin paranoid dipecat.
Haltersebut usai diusulkan ekonom senior Universitas Indonesia Faisal Basri.
Pakar politik dan hukum Universitas Nasional (UNAS), Saiful Anam pun menilai Ngabalin tidak pantas berkata seperti itu, apalagi merupakan pejabat negara.
“Untuk itu ia (Ngabalin) sampai menyatakan yang tidak selayaknya ia sampaikan sebagai pejabat negara.” ujar Saiful Anam.
Baca Juga: Demokrat Minta Jokowi Warisi Iklim Demokrasi yang Baik
Sehingga Saiful menilai narasi Ngabalin merupakan narasi orang sedang paranoid.
“Saya kira bisa jadi Ali Ngabalin sedang paranoid terhadap kemungkinan bahwa pernyataan ekonom senior Faisal Basri benar, yang mengusulkan termasuk dirinya diusulkan agar dipecat,” ujar Saiful pada, Minggu (17/10/2021).
"Biasanya kalau tidak takut kehilangan jabatan, biasa saja dikritik oleh orang lain, apalagi memang kinerjanya sedang dipertanyakan oleh segenap rakyat Indonesia," lanjutnya.
Baca Juga: Profil, Nomor anggota dan Perolehan Suara Ruslan M. Daud DPR RI Aceh II
Sebelumnya, dalam acara Gelora Talks bertajuk ‘Covid-19 dan Ancaman Kebangkrutan Dunia Usaha’ yang digelar Rabu, 13 Oktober 2021, Faisal membahas soal kebangkrutan Indonesia.
Menurutnya, jika tidak ada langkah strategis dari pemerintah, ancaman kebangkrutan ekonomi Indonesia akan benar-benar terjadi.
“Kebangkrutan itu tidak bisa terlalu lama, sebelum 2024, pemerintah ini sudah bangkrut,” ungkapnya.
Baca Juga: Daftar Lengkap Anggota DPR RI Asal Aceh I dan Perolehan Suara
Salah satu faktor yang disorotinya adalah keputusan BUMN PT Waskita Karya yang menjual saham kepemilikan ruas Tol Cibitung-Cilincing senilai Rp 2,44 triliun.
Artikel Terkait
Luar Biasa, Luhut Borong 5 Jabatan Sekaligus
Luhut Resmi Laporkan Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti Atas Dugaan Fitnah
Pagi ini Luhut Akan Hadir ke Polda
Seambreg! Atas Restu Jokowi Luhut Kembali Sandang Jabatan Baru
Dalami Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Luhut, Polisi Periksa Sejumlah Saksi