Baca Juga: Profil Ahmad Sahroni, Ketua Pelaksana Formula E Jakarta
Dia menjelaskan bahwa dinamika bangkitnya nasionalisme religius merupakan bagian metode untuk pertahanan ketika suatu kelompok agama yang biasanya merupakan mayoritas di negaranya merasa terancam secara budaya.
"Kebangkitan ini pun tidak terelakkan, karena dunia sedang bergulat dalam persaingan antarnilai untuk menentukan corak peradaban di masa depan. Selain itu, dinamika internasional telah mengarah pada perwujudan satu peradaban global yang tunggal dan saling berbaur (single interfused global civilization)," tutur Yahya Cholil Staquf, dikutip dari Pikiran-Rakyat.com melalui Antara.
Pihaknya mempertegas bahwa persaingan yang sengit ini berpotensi besar memicu permusuhan dan kekerasan.
Baca Juga: Profil Agus Harimurti Yudhoyono, Sosok Ketum Partai Muda Siap Panaskan Kontestasi Presiden
Yahya Cholil Staquf menawarkan strategi dan model perdamaian dunia sebagaimana yang selama ini telah dipraktikkan warga Nahdlatul Ulama atau NU.
"Langkah awal harus mengidentifikasi nilai-nilai yang menjadi kesepakatan bersama, antara lain kejujuran, kasih-sayang dan keadilan. Berikutnya, dunia harus membangun konsensus atas nilai-nilai yang disepakati pihak yang berbeda-beda itu untuk hidup berdampingan secara damai. Bahkan nilai-nilai tradisional yang menghambat koeksistensi damai pun layak untuk diubah. NU tidak memiliki kategori kafir dalam konteks negara bangsa modern," katanya.
Sebelum pemilihan Ketua Umum PBNU digelar, Yahya Cholil Staquf juga mendapatkan pujian dari Tokoh perempuan NU, Yenny Wahid.
Baca Juga: Jokowi Ungkap Adanya Ancaman Ketika Pemerintah Ambil 51 Persen Saham PTFI
Yenny Wahid mengungkapkan kelebihan Yahya Cholil Staquf dan menyebutnya sebagai sosok yang kuat dalam basis tradisi.
Akan tetapi, Yahya Cholil Staquf juga memiliki jejaring yang luar biasa sampai ke tingkat mancanegara.
"Yahya Staquf adalah tokoh NU yang kuat basis tradisinya, tetapi juga memiliki jejaring yang luar biasa luas hingga mancanegara," ucap Yenny Wahid, Rabu, 22 Desember 2021, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @yennywahid, Kamis, 23 Desember 2021.
Tidak hanya itu, dia juga mengungkapkan bahwa Yahya Staquf merupakan darah biru di dalam NU.
Baca Juga: Lirik Lagu Dewa 19 'Aku Cinta Kau dan Dia'
"Beliau juga darah biru dalam NU, juga kiai meneruskan abah beliau di pesantren, Rembang. Beliau fasih beberapa bahasa," kata Yenny Wahid.
Artikel Terkait
Profil Agus Harimurti Yudhoyono, Sosok Ketum Partai Muda Siap Panaskan Kontestasi Presiden
Profil Ahmad Sahroni, Ketua Pelaksana Formula E Jakarta
Profil Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta Digadang-Gadang Jadi Capres 2024
Profil Dedi Mulyadi, DPR RI Alumni Mantan Ketua Cabang HMI Purwakarta
Profil dan Sosok Miftachul Akhyar Rais Aam PBNU