Inspektorat Segera Audit Asprov PSSI DKI , Termasuk Uden dan 3 Exco

- Senin, 20 Juni 2022 | 13:03 WIB
PSSI dapat bernapas lega, karena tidak harus menanggung utang PT LPIS. Mereka dinyatakan menang oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). (Dok. PSSI)
PSSI dapat bernapas lega, karena tidak harus menanggung utang PT LPIS. Mereka dinyatakan menang oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). (Dok. PSSI)

Teropongpolitik.com - Meski jadi satu-satunya calon yang mendaftar, langkah H. Syahrial untuk menjadi Ketua Asprov PSSI DKI, masih terjal. Oknum penguasa di tubuh PSSI diduga ingin memaksakan calon lain.

Syahrial enggan menanggapi hal ini, tapi 19 voters yang mengusungnya mencium aroma tak sedap itu.

Kepengurusan Asprov PSSI, sudah habis Februari 2022, dan gagal membuat Laporan Pertanggungjawaban (LPJ). Ada dugaan ketidak-beresan terkait dana, baik dari sponsor dan utamanya dana miliaran rupiah dari Pemprov DKI (lewat KONI, maupun langsung ke Asprov).

Baca Juga: Jerry Massie Ungkap Jokowi Tak Tahu Apa-apa Soal Pemerintahan

Dalam Kongres Biasa untuk persiapan KLB akhir Februari di Hotel Peninsula, ditetapkan 5 orang KP (Komite Pemilihan) dan 5 orang KBP (Komite Banding Pemilihan). Kongres dihadiri Niko Panjaitan (legal PSSI), lalu diketuk palu Ketua Asprov DKI, Uden Kusuma Wijaya. Hasil-hasil Kongres dilaporkan Asprov PSSI DKI ke PSSI Pusat.

Usai Kongres, Sekjen Asprov Sdr. Ahrki G. Luntungan yang semestinya bekerjasama dengan KP/KBP, diberhentikan Asprov, tanpa menunjuk pengganti atau Plt. Satu anggota KP mundur. Selanjutnya KP berkonsultasi dengan Niko Panjaitan (legal PSSI), yang menyatakan: Tak masalah, bahkan sisa 3 pun tetap sah.

KP membuka pendaftaran caketum, wakil, dan 5 Exco. Hingga deadline, di posisi calon ketua hanya ada 1 pendaftar: H. Syahrial (didaftarkan 19 voters lewat formulir A1 atau mayoritas, dari total 30 voters PSSI DKI).

Baca Juga: Pasangan Ganjar-Erick Puncaki Elektabilitas Pilpres 2024, Anies-AHY Terendah

PSSI Pusat memperpanjang masa jabatan Asprov DKI 12 pekan, untuk menggelar KLB. Ternyata tidak mampu juga, hingga kepengurusan diambil alih PSSI Pusat dengan menugasi Plt. Haruna Soemitro, dengan tugas menggelar KLB.

Haruna sendiri kepada media sempat membantah ditugaskan jadi Plt. “Kok ke saya, tanya Jendral Besar Uden,” elaknya.

“Pelaksana tugas Asprov PSSI DKI, Haruna Soemitro. Esco PSSI,” komentar Yunus Nusi, Sekjen PSSI, seperti dikutip dari Tribun.

Baca Juga: Meski Elektabilitas Tinggi, Nama Prabowo dan AHY Tak Diusulkan DPW NasDem, Kenapa?

Di tengah simpang-siur itu, KP tetap bekerja sesuai lini masa. KP merekomendasikan tgl 10 Juni 2022 kepada Haruna untuk menggelar KLB (setelah gagal digekar 3 Juni, sesuai amanat Kongres dan tenggat waktu PSSI). Haruna tidak merespon. KP lantas meminta bertemu Haruna, tidak direspon juga.

Beredar isu, beberapa oknum penguasa di PSSI memang sedang memaksakan salah satu eks Exco Asprov PSSI DKI 2018-2022 untuk menjadi Ketua Asprov, padahal kepengurusan terdahulu sudah terbukti tidak performed, baik secara finansial, maupun organisasi.

Halaman:

Editor: Bobby Darmanto

Tags

Terkini

Kalahkan Chelsea Arsenal Kandidat Juara Premier League

Selasa, 8 November 2022 | 11:56 WIB

Puasanya Arema FC Berhasil Bekuk Persib Kediri

Kamis, 16 Juni 2022 | 13:36 WIB
X