TEROPONG POLITIK - Beredar unggahan di Facebook yang mengklaim Aliansi Dokter Dunia telah mengeluarkan pernyataan bahwa varian Delta tidak pernah ada.
Narasi yang sudah disebarkan sejak awal November 2021 itu, turut disertai ilustrasi tentang virus corona dengan tulisan "DELTA (INDIAN) VARIANTS DON'T EXIST".
Unggahan tersebut tampak telah direspon sebanyak 18 pengguna Facebook serta dibagikan ulang sampai 13 kali hingga tangkapan layar ini diambil, pada Sabtu (27/11).
Baca Juga: Didesak Segera Gelar Muktamar NU ke-34, Ini Kata Ketua Panitia
Lalu, benarkah Aliansi Dokter Dunia mengeluarkan pernyataan bahwa varian Delta tidak pernah ada?
Klaim pernyataan Aliansi Dokter Dunia yang menyatakan tidak ada COVID-19 varian Delta, tidak didukung data dan sumber resmi sehingga terindikasi sebagai hoaks.
Mengacu laman Diskominfo Kabupaten Batu Bara, epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Bayu Satria Wiratama mengatakan virus COVID-19 varian Delta benar-benar ada.
Baca Juga: Ridwan Kamil Dapat Dukungan Partai Hanura Jadi Capres 2024
Varian itu semula ditemukan di India, hanya penamaannya saja yang diganti sehingga tidak terikat suatu negara.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menerangkan 99 persen kasus COVID-19 global saat ini adalah varian Delta.
"Sekitar 900.000 kasus COVID-19 global yang diurutkan (gennya) selama 60 hari terakhir berasal dari strain delta, sebesar 99 persen. Delta benar-benar yang dominan," kata Pimpinan Teknis WHO untuk COVID-19 Maria Van Kerkhove, dilansir dari kompas.com.*
Artikel Terkait
Amerika Serikat dan UNICEF Mendukung Pencegahan dan Respons Covid-19 di Indonesia
Waspada! Kasus Covid-19 Mulai Naik di 20 Daerah
Satgas Covid-19: Sepekan Terakhir Pasien di Wisma Atlet Terjadi
Kemenag Imbau Umat Muslim Sholat Gerhana Panjatkan Doa Covid-19 Segera Berakhir