Mobil Terbang China Xpeng X2 Uji Coba di Langit Dubai

- Kamis, 20 Oktober 2022 | 14:11 WIB
Mobil terbang Xpeng X2
Mobil terbang Xpeng X2

TEROPONGPOLITIK.COM - Produsen kendaraan elektronik China Xpeng Inc memamerkan mobil terbang melalui penerbangan publik pertamanya di Uni Emirat Arab (UEA), pada Senin (10/11/2022), dengan tipe "XPeng X2". Tak hanya mobil terbang, kini Xpeng Inc tengah berupaya meluncurkan pesawat listrik di pasar internasional.

Tipe XPeng X2 adalah kendaraan listrik yang bisa lepas landas dan mendarat vertikal (eVTOL), yakni konsep kendaraan lepas landas dan mendarat secara vertikal.

Berkapasitas dua tempat duduk dan diangkat oleh delapan baling-baling dengan dua di setiap sudut kendaraan, XPeng X2 menjalani uji terbang selama 90 menit yang dilakukan tanpa awak.

Hal itu digambarkan oleh pabrikannya sebagai dasar penting untuk mobil terbang generasi berikutnya.

Baca Juga: AS dan Indonesia Luncurkan Program Papua Collaborative Governance Indonesia, Ini Tujuannya

"Kami membuat langkah-demi-langkah (bergerak) ke pasar internasional," kata manajer umum Xpeng Aeroht, Minguan Qiu.

"Pertama kami memilih kota Dubai karena Dubai adalah kota paling inovatif di dunia," lanjut Minguan.

Seperti dirilis Reuters, XPeng X2 dikembangkan oleh afiliasi penerbangan yang berbasis di Guangzhou di mana tipe ini adalah salah satu dari lusinan proyek mobil terbang di seluruh dunia.

XPeng X2 mengklaim, proyeknya hanya segelintir yang berhasil diuji dengan penumpang di dalamnya, dan kemungkinan akan bertahun-tahun sebelum ada yang dioperasikan dan mengatakan, telah melakukan uji terbang berawak pada Juli 2021.

Baca Juga: Untuk Cegah Meluasnya Gangguan Ginjal Pada Anak, Kemenkes Ambil Kebijakan Antisipatif

China Xpeng Inc mengatakan, memiliki kecepatan tertinggi 130 kilometer per jam. Kendaraan pada prinsipnya akan menawarkan perjalanan pribadi yang cepat dari satu titik ke titik lainnya.

Kendaraan tanpa pilot ini suatu hari nanti bisa mengangkut penumpang melintasi kota tinggi di atas jalan raya yang padat. Namun, sektor ini masih menghadapi tantangan besar, termasuk masa pakai baterai, kontrol dan keselamatan lalu lintas udara, dan masalah infrastruktur.

Editor: Dani Priatno PIN

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X