TEROPONG POLITIK - Pemerintah mencatat 2020 ada 67.368 data anak terlantar di Indonesia, itupun terus bertambah dengan kasus bayi dibuang atau terlantar, yang juga sewaktu waktu terus menghiasi media kita.
Belum lagi ribuan lembaga asuhan dan lembaga serupa pengasuhan yang tidak terdaftar di pemerintah yang mengasuh anak terlantar.
Begitupun anak anak yang kehilangan mendadak orang tua selama pandemi mencapai 30.766 anak, dan belum semua mendapatkan intervensi yang terus menerus, dan pemerintah mencari para calon orang tua pengganti. Agar mendapatkan solusi yang lebih permanen.
Baca Juga: Soal BRIN, Megawati Jujur Dianggap Kurang Pintar
Saya menilai fenomena adopsi boneka arwah merupakan bagian perubahan perilaku masyarakat yang jumud dengan pandemi.
Meski secara materi dan aktifitas terpenuhi, manusia tetap tidak ingin kehilangan makna dan batin. Artinya boneka arwah dapat mengisi hal tersebut.
Inilah tantangan untuk publikasi pemerintah dalam juga mendorong kondisi anak anak terlantar kita yang kalah populer dengan pengangkatan anak boneka arwah.
Baca Juga: Wanita China Tolak Program Xi Jinping Soal Lahirkan Tiga Anak
Para pemilik boneka arwah, perlu menjadi bagian gerakan pemerintah dalam menyiapkan orang tua pengganti. Karena manfaatnya sangat banyak.
Sebagai negara yang harus ramah terhadap alam, ancaman bencana selalu menjadi teman kehidupan di Indonesia.
Seringkali dalam setiap peristiwa baik bencana, konflik, sosial meninggalkan anak anak yang kehilangan figur pengasuhnya.
Baca Juga: Polres Jaksel Tangkap Artis Dangdut VU Karena Narkoba
Kehadiran Orangtua
Mereka butuh kehadiran, yang layaknya orang tua bagi mereka. Agar dapat perhatian penuh dalam tumbuh kembangnya. Karena Indonesia meyakini anak anak yang terlepas dari keluarga bisa berkembang baik, bila pengasuh penggantinya menerapkan sistem keluarga.
Artikel Terkait
Presidential Threshold Buat Anak Muda Apatis Terhadap Politik
Ivan Gunawan Umumkan Miliki Anak Pertama, Siapakah Ibunya?
Menanti 5 Juta Anak yang Tak Berakte Perolehan Haknya
Wanita China Tolak Program Xi Jinping Soal Lahirkan Tiga Anak