• Jumat, 22 September 2023

Said Didu Kritik Gelombang PHK Capai Jutaan Orang

- Senin, 16 Januari 2023 | 11:48 WIB
Said Didu menanggapi isu penundaan Pemilu 2024.
Said Didu menanggapi isu penundaan Pemilu 2024.

Teropongpolitik.com - Said Didu mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyoroti Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di dalam negeri yang ternyata sudah mencapai jutaan orang.

Hal tersebut ditanggapi Said Didu melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Said Didu menyinggung soal jumlah korban PHK yang pernah dibeberkan oleh pemerintah yakni hanya sekitar 10 ribu orang pekerja saja.

Said Didu juga merasa keheranan kebohongan gelombang PHK akan terus berlanjut sampai kapan.Baca Juga: Rocky Gerung Yakin Megawati Pilih Puan Sebagai Capres di Pemilu 2024

“Sementara yg diakui secara formal hanya sktr 10.000. Sampai kapan kebohongan ini berlanjut?,” ujar Said Didu dari akun Twitter pribadi miliknya, Sabtu 14 Januari 2023.

Seperti diketahui jumlah korban PHK yang mencapai jutaan tersebut ditegaskan Ketua Bidang Ketenagakerjaan Apindo Anton J Supit, mengutip data pencairan Jaminan Hari Tua (JHT) BPJS Ketenagakerjaan sepanjang Januari-November 2022.

“Soal PHK, tahun lalu, sampai November, jumlah buruh yang mencairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan sudah mencapai 919 ribu orang dengan alasan PHK. Kalau ditambah alasan mengundurkan diri sudah 1,6 juta sekian,” ujar Anton.

Baca Juga: Anies Berpeluang Menang Jika Berhasil Merangkul Partai Koalisi

“Supaya kita jangan tereliminir data yang sumir, kecil, dan lain-lain. Yang mengundurkan diri juga bisa-bisa PHK juga karena sering kali ditawarkan paket mengundurkan diri,” sambungnya.

Jumlah pencairan dana JHT BPJS Ketenagakerjaan itu, kata Anton, juga belum mencerminkan kondisi sebenarnya di lapangan. Pasalnya, kata dia, tidak semua buruh atau pekerja di Indonesia langsung mencairkan JHT usai di-PHK.

“Dan, nggak semua pekerja anggota BPJS Ketenagakerjaan. Itu clear,” katanya.

Baca Juga: Hasil Survei: PDI Perjuangan Tertinggi, Demokrat Posisi Kedua

Menurut anton 919 ribu tersebut adalah korban PHK yang sudah mencairkan JHT. Belum termasuk yang tidak mencairkan JHT dan yang belum terdaftar dalam JHT.

“Jadi, kalau data pencairan saja sudah 919 ribu orang lebih, saya yakin PHK sudah jauh lebih besar karena nggak semau pekerja mencairkan JHT,” tukas Anton.

Editor: Bobby Darmanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Tips Mengelola Keuangan Secara Bijak

Selasa, 19 September 2023 | 11:07 WIB

Besaran Tarif Tol Jagorawi dan Sedyatmo Dirilis

Senin, 21 Agustus 2023 | 09:03 WIB

Impor Beras Tahap Dua 300.000 Ton Siap Masuk RI

Senin, 17 Juli 2023 | 16:21 WIB

Terpopuler

X