Teropongpolitik.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani menyebut perokok sebagai beban negara.
Hal itu adalah karena perokok menghabiskan anggaran BPJS Kesehatan hingga sebesar Rp15 triliun.
Hal itu disampaikan dalam konferensi pers Kebijakan Cukai Hasil Tembakau 2022 yang disiarkan di kanal Youtube Kementerian Keuangan.
Baca Juga: Mengaku Saber Pungli, Justru Minta - Minta Uang
Pemerintah resmi menaikkan tarif cukai hasil tembakau atau cukai rokok rata-rata 12 persen pada tahun 2022 mendatang.
Langkah ini dilakukan, sebagai upaya menekan jumlah perokok yang disebut telah meningkatkan beban keuangan negara dari sisi biaya kesehatan.
"Konsumsi rokok telah menyebabkan beban jaminan kesehatan nasional dan biaya ekonomi yang cukup besar," kata Sri Mulyani, dikutip dari Pikiran-Rakyat.com pada Kamis, 16 Desember 2021.
Baca Juga: Komunikasi Politik Luhut, Perburuk Citra Pemerintah di Masyarakat
Dia mengatakan bahwa biaya kesehatan akibat merokok mencapai hingga Rp27 triliun.
Dari total biaya tersebut, Pemerintah melalui BPJS Kesehatan menggelontorkan hingga Rp15 triliun.
"Biaya kesehatan akibat merokok mencapai Rp17,9 hingga Rp27,7 triliun setahun, dan dari total biaya ini, Rp10,5 hingga Rp15,6 triliun merupakan biaya perawatan yang dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan," tutur Sri Mulyani.
Baca Juga: Sambil Menahan Tangis, Munarman Tuduhan Padanya Tidak Mendasar
Berdasarkan hal itu, artinya 20 sampai 30 persen anggaran yang digelontorkan Pemerintah mengalir untuk biaya perawatan kesehatan yang ditimbulkan akibat merokok.
"Ini artinya 20 hingga 30 persen dari subsidi PBI di dalam Jaminan Kesehatan Nasional per tahunnya yang sebesar Rp48,8 triliun adalah untuk membiayai biaya perawatan akibat dampak rokok ini," ujar Sri Mulyani.
Artikel Terkait
Ahok Sampaikan Keinginan kepada Pertamina untuk Pemanfaatan Panas Bumi, Ini Isinya
Sadis! Ketua DPRD DKI Jakarta Hapus Usulan Pinjaman Jakpro Senilai Rp4,026 Triliun
Jokowi Larang Ekspor Komoditas Tambang, Yang Melanggar Kenpa Pak Pres?
Jokowi Bakal Putuskan E Formula, Gimana Dengan Anies Baswedan?
Siti Fadilah Ungkap Vaksin Nusantara Terawan 'Mengganggu' Banyak Orang