Teropongpolitik.com, Jakarta - Seperti dilansir icij.org, Pandora Papers adalah sebuah kolaborasi oleh Konsorsium Internasional Jurnalis Investigasi (International Consortium of Investigative Journalists/ICIJ) dan mitra media yang meliputi The Washington Post dan The Guardian yang dirilis baru-baru ini.
Laporan Pandora Papers didasarkan pada apa yang mereka gambarkan sebagai 11,9 juta catatan yang bocor dari 14 perusahaan di industri jasa keuangan lepas pantai (offshore), yang menggambarkan bagaimana orang kaya menyembunyikan aset mereka. Lebih dari 600 jurnalis di 117 negara mengerjakan laporan itu.
Nah, di samping politisi dan miliarder, Pandora Papers mengungkapkan bagaimana orang kaya dan terkenal juga memanfaatkan surga lepas pantai, dari Jackie Shroff hingga Shakira, Ringo Starr hingga Sachin Tendulkar.

"Shakira melakukannya. Begitu pula Ringo Starr, Claudia Schiffer, Julio Iglesias dan legenda kriket Sachin Tendulkar. Mereka semua mendirikan perusahaan "lepas pantai (offshore) di tempat-tempat seperti Kepulauan Virgin Britania Raya (BVI), di mana tarif pajak rendah atau nol dan di mana bisnis mereka dan identitas mereka disembunyikan dari publik," urai Sean McGoey dalam tulisannya di icij.org.
Baca Juga: Warkop Siap Berdamai dengan Warkopi, Ini Syaratnya
Sean McGoey adalah rekan editorial ICIJ tahun 2021 sebagai bagian dari program Roy W. Howard Fellowship, dari Scripps Howard Foundation, yang memproduksi cerita dan audio untuk situs web dan menyumbangkan pekerjaan data untuk proyek yang sedang berlangsung.
McGeoy melansir, para artis dengan selebritas itu, termasuk di antara politisi dan miliarder yang disebutkan dalam kumpulan file bocor yang diperoleh oleh International Consortium of Investigative Journalists.
Mereka menghindari pengawasan
Catatan-catatan itu adalah bagian dari Pandora Papers, investigasi sistem keuangan lepas pantai yang digunakan orang kaya dan terkenal untuk membeli kapal pesiar dan jet pribadi, berinvestasi di real estate, dan melindungi kekayaan keluarga mereka sambil menghindari pengawasan.
Mendirikan perusahaan dan perwalian di luar negeri itu mudah, relatif murah dan, dalam banyak kasus, legal.
Baca Juga: Siap Patahkan Gugatan Moeldoko, Mantan MK Hadirkan Saksi Fakta dan Ratusan Bukti
Seorang selebriti yang tinggal di London atau Los Angeles, misalnya, dapat menyewa penyedia layanan keuangan di "yurisdiksi kerahasiaan" untuk membuat dan mendaftarkan perusahaan.
Selain tarif pajak yang rendah atau tidak sama sekali, yurisdiksi tersebut memiliki undang-undang yang melindungi identitas pemilik, sehingga sulit untuk menentukan apakah mereka menggunakan perusahaan untuk menyembunyikan aset dari pemungut pajak, kreditur, atau lembaga penegak hukum.
Artikel Terkait
Berikut Jadwal Lanjutan Bagi Tes CPNS yang Lulus SKD
Bahan Alami Atasi Sakit Kepala, Berikut Resep dan Penyajiannya
Natalius Pigai Makin Keras Usai Diduga Rasis
Bendera HTI di KPK Seolah Ada Taliban Tak Terbukti
PKS Keberatan Pemilu 2024 Diselenggarakan Mei