Perampasan tanah Ukraina
Ukraina mengatakan itu adalah korban perampasan tanah gaya kekaisaran yang tidak beralasan oleh Rusia dan akan berjuang sampai akhir untuk merebut kembali wilayah yang telah diduduki pasukan Rusia.
Dan Kyiv telah berulang kali meminta bantuan Barat untuk memerangi Rusia.
Namun yang mengerikan, Presiden Vladimir Putin dan pejabat Rusia tidak menggunakan kata "perang" atau "invasi". Pihak Rusia menyebutnya sebagai "operasi militer khusus" yang bertujuan untuk mencegah penganiayaan terhadap penutur bahasa Rusia di Ukraina Timur.
Baca Juga: Iko Uwais Dilaporkan ke Polisi, Diduga Melakukan Penganiayaan
Putin juga mengatakan konflik tersebut adalah titik balik dalam sejarah Rusia: pemberontakan Moskow melawan Amerika Serikat, yang menurutnya telah mempermalukan Rusia sejak jatuhnya Uni Soviet pada 1991 dan mendorong untuk memperbesar aliansi militer NATO.
Ukraina dan pendukung Baratnya menyangkal klaim Moskow bahwa penutur bahasa Rusia dianiaya. Kyiv mengatakan pasukan Rusia telah melakukan kejahatan perang, termasuk pembunuhan, penyiksaan dan pemerkosaan di tempat-tempat seperti Bucha.
Rusia mengatakan bahwa bukti dugaan kejahatan perang terdiri dari palsu yang dibuat dengan hati-hati dan bahwa Ukraina dan pendukung Baratnya telah menyebarkan disinformasi tentang pasukan Rusia.
Catatan: US$1 = 57.0000 rubel
Artikel Terkait
AKPI Ajak Semua Elemen Organisasi Somasi Restoran 'Babiambo'
Said Didu Ungkap Skenario Jokowi Untuk Ganjar-Erik
Prabowo-Muhaimin Menggema di Bandung, Ratusan Sopir Angkot Dukung Maju di Pilpres 2024
Bukan Anies Baswedan, Nama Gubernur Jawa Tengah Bergemuruh di Jakarta, Pencetusnya Ribuan Emak-emak
Rocky Gerung Duga Ganjarist yang Mengatur Deklarasi FPI Reborn