Teropongpolitik.com - Pemerintah China meluncurkan program baru untuk meningkatkan jumlah kelahiran guna menekan jumlah angka lansia.
Namun rencana Presiden Xi Jinping tersebut ditolak oleh para wanita di sana. Mereka menolak apabila harus melahirkan 3 anak.
Salah satu narasumber, Qiu Xiojia keberatan dengan kebijakan tersebut karena tidak memiliki biaya untuk membesarkan anak-anak mereka.
Baca Juga: Megawati Singgung Jokowi Soal Mahalnya Bahan Pangan
"Saya tidak bisa punya anak lagi. Membesarkan satu anak seperti memasukkan uang Anda ke dalam mesin penghancur kertas," katanya, dikutip dari Radio Free Asia, Senin 10 Januari 2022.
Selain memang tak punya biaya, membesarkan anak juga membutuhkan mental, fisik, dan emosional.
Selain Qiu Xiojia, salah satu wanita di kota Chongqin, Ma Jing mengatakan hidupnya hanya mengandalkan gaji saja.
Baca Juga: Bahlil Sebut Pengusaha Ingin Pemilu 2024 Diundur, Pengamat: Menyesatkan!
Alhasil, apabila Presiden Xi Jinping mensahkan kebijakan tersebut, dirinya mengaku tidak memiliki uang.
"Saya hidup dari gaji ke gaji dan masih sangat bergantung pada orang tua," katanya.
"Kebijakan ini tidak akan saya lakukan, saya tidak mampu," katanya lagi.
Salah satu faktor yang memberatkan adalah biaya membesarkan anak di China sangat mahal. Orang tua harus berusaha keras membiayai pendidikan satu orang anak.
Baca Juga: Polres Jaksel Tangkap Artis Dangdut VU Karena Narkoba
Pada akhir Juni, Biro Statistik di Kota Yueyang Hunan meninta para pejabat untuk mendorong pasangan melahirkan.
Artikel Terkait
Lirik Lagu MALIQ & D'Essentials 'Dia'
Lirik Lagu MALIQ & D'Essentials 'Senja Teduh Pelita'
Polres Jaksel Tangkap Artis Dangdut VU Karena Narkoba
Bahlil Sebut Pengusaha Ingin Pemilu 2024 Diundur, Pengamat: Menyesatkan!
Megawati Singgung Jokowi Soal Mahalnya Bahan Pangan