Sikap ambigu para pemimpin dunia
Seorang kolumnis Middle East Eye menilai terlihatnya para pembunuh menimbulkan keraguan lebih lanjut mengenai klaim Riyadh bahwa mereka meminta pertanggungjawaban para pembunuh Khasoggi.
Para pemimpin Barat juga telah dikritik kelompok-kelompok hak asasi dan pendukung kebebasan pers karena tidak meminta pertanggungjawaban Arab Saudi dan putra mahkota Mohammed bin Salman yang menurut Amerika Serikat bertanggung jawab atas pembunuhan Khasoggi.
Saat menjadi calon presiden Amerika Serikat, Joe Biden telah mengutuk Arab Saudi dan mengatakan itu adalah 'paria' dan menyerukan untuk memikirkan kembali hubungan Washington dengan Arab Saudi.
Namun, penasehat keamanan nasionalnya bertemu dengan putra mahkota pada September, hanya beberapa hari sebelum peringatan pembunuhan.
Baca Juga: Pulau Bougainville Akan Jadi Tetangga Baru Indonesia
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi Arab Saudi dan bertemu dengan Mohammed bin Salman awal bulan ini dalam kunjungan pertama oleh seorang pemimpin Barat ke Arab Saudi sejak kematian Khasoggi.
Terlihatnya Tubaigy, Madani, dan Abahussain yang muncul juga muncul saat misteri masih menyelimuti pembunuhan Khasoggi.
Pria yang ditahan itu ditangkap di Bandara Charles de Gaulle pada 7 Desember, membawa paspor yang keterangan detilnya sama dengan milik Khaled Aedh al-Otaibi.
Polisi kemudian membebaskan orang tersebut dan mengatajan itu adalah kesalahan identitas.
Namun, pejabat Turki mengatakan itu adalah orang yang tepat dan orang tersebut membawa paspor milik tim yang membunuh Khasoggi dengan nama dan nomor paspor yang sama.
Kuras darah sebelum dimutilasi
Seorang anggota tim yang membunuh Jamal Khashoggi, Salah al-Tubaigy, diduga menguras darah Jamal Khashoggi ke wastafel kamar mandi sebelum memutilasi mayatnya di konsulat Arab Saudi di Istanbul.
Baca Juga: Shopee Beri Bimbingan Bisnis Bocah SD yang Jual Gambarnya Sendiri di Marketplace
Salah Muhammad Tubaigy, ahli forensik Arab Saudi diduga bertugas membersihkan jejak pembunuhan Jamal Khashoggi.
Artikel Terkait
Jurnalis Maria Ressa dan Dmitry Muratov Raih Nobel Perdamaian
Joe Biden Kontrol dan Tempatkan Perusahaan Spyware Israel NSO Group Kedalam Daftar Hitam Perdagangan