Teropongpolitik.com - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan menghina Nabi Muhammad SAW merupakan pelanggaran kebebasan beragama.
Sehingga merupakan pelanggaran perasaan suci bagi orang-orang yang memeluk agama Islam.
Vladimir Putin juga mengatakan menghina Nabi Muhammad tidak dihitung sebagai kebebasan ekspresi.
Baca Juga: Oleksiy Danilov Ungkap Putin Tidak Mungkin Bisa Hancurkan Negara Kami
"Apa yang menghina Nabi Muhammad? Apakah ini kebebasan berkreasi? Saya kira tidak," ujar Vladimir Putin dalam konferensi pers, dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu, 25 Desember 2021.
"Ini adalah pelanggaran kebebasan beragama dan pelanggaran perasaan suci orang-orang yang memeluk Islam, dan ini menghidupkan yang lain, bahkan lebih, akut. dan manifestasi ekstremis," ujar Presiden berusia 69 tahun itu.
Putin menekankan penghormatan yang sama juga harus ditunjukkan untuk mengenang orang-orang yang berperang dalam Perang Dunia II melawan Nazi Jerman.
Baca Juga: Edarkan Video KPop 7 Orang Dieksekusi Di Korut
Mantan agen KGB itu juga mengatakan Rusia dibentuk sebagai negara multinasional yang memberlakukan kepentingan tradisi satu sama lain dengan hormat.
“Rusia dibentuk sebagai negara multinasional dan multi-pengakuan, dan pada dasarnya kita terbiasa memperlakukan kepentingan dan tradisi satu sama lain dengan hormat," ujar Vladimir Putin.
"Ini memang basis keberadaan yang sangat kuat, dasar yang kokoh bagi keberadaan Rusia sebagai negara multinasional," pungkasnya.
Artikel Terkait
Israel 'Brondong' Rudal di Selatan Damaskus
Mencekam! AS Larang Pelancong dari Benua Afrika
Covid-19 Varian Omicron Diduga Muncul di Jerman, Mutasi Dari Penumpang Afrika Selatan
Edarkan Video KPop 7 Orang Dieksekusi Di Korut
Oleksiy Danilov Ungkap Putin Tidak Mungkin Bisa Hancurkan Negara Kami