Xi Jinping: Penyatuan Kembali China-Taiwan, Harus Dipenuhi

- Minggu, 10 Oktober 2021 | 14:30 WIB
Presiden China Xi Jinping dan Joe Biden dalam satu pertemuan. /Reuters/Mike Theiler/pikiran-rakyat.comt
Presiden China Xi Jinping dan Joe Biden dalam satu pertemuan. /Reuters/Mike Theiler/pikiran-rakyat.comt

Teropongpolitik.com, Jakarta - Presiden China Xi Jinping mengatakan bahwa "penyatuan kembali" dengan Taiwan "harus dipenuhi", karena ketegangan yang meningkat di pulau itu terus berlanjut.

Mr Xi mengatakan, penyatuan harus dicapai secara damai, tetapi memperingatkan bahwa orang-orang China memiliki "tradisi mulia" menentang separatisme.

Namun desakan China tersebut tetap membuat Taiwan tak gentar. Taiwan dengan tegas kembali mengatakan, "masa depan Taiwan ada di tangan rakyatnya."

Sebab, Taiwan menganggap dirinya sebagai negara berdaulat, sementara China memandangnya sebagai provinsi yang memisahkan diri.

Baca Juga: Insiden USS Connecticut, Ketegangan Nyata AS dan China di Indo-Pasifik

Merespon sikap Taiwan, Xi Jinping membalasnya dengan pernyataan, "Beijing tidak mengesampingkan kemungkinan penggunaan 'kekuatan' untuk mencapai penyatuan".

Intervensi Xi datang setelah China mengirim sejumlah rekor jet militer ke zona pertahanan udara Taiwan dalam beberapa hari terakhir.

Beberapa analis mengatakan, penerbangan itu dapat dilihat sebagai peringatan kepada presiden Taiwan menjelang hari nasional pulau itu pada hari Minggu, 10 Oktober.

Menteri Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa ketegangan dengan China adalah yang terburuk dalam 40 tahun.

Baca Juga: Rizal Ramli Nilai IKN Baru Hanya Menarik BUMN China

Tetapi pernyataan Xi pada hari Sabtu lebih mendamaikan daripada intervensi besar terakhirnya di Taiwan pada bulan Juli, di mana ia berjanji untuk "menghancurkan" segala upaya kemerdekaan formal Taiwan.

Penyatuan China-Taiwan harus terlaksana

Berbicara di sebuah acara yang menandai peringatan 110 tahun revolusi yang menggulingkan dinasti kekaisaran terakhir China pada tahun 1911, Xi Jinping mengatakan, "penyatuan dengan cara damai adalah paling sejalan dengan kepentingan keseluruhan bangsa China, termasuk rekan senegaranya, Taiwan".

Namun Xi menambahkan, "Tidak ada yang boleh meremehkan tekad teguh, kemauan keras, dan kemampuan kuat rakyat China untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial."

Halaman:

Editor: Dani Priatno PIN

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Lula da Silva Kembali Memimpin Brasil

Senin, 31 Oktober 2022 | 07:58 WIB

Ancaman Kekurangan Gizi Akibat Harga Gandum Naik

Kamis, 30 Juni 2022 | 17:53 WIB

Prancis Temukan Jenis Baru Covid-19, 'Varian IHU'

Selasa, 4 Januari 2022 | 12:18 WIB
X